Gaduh Soal SNBP, Gubernur Jawa Barat Terpilih Enggan Hanya Salahkan Kepala Sekolah, Pejabat Bakal Dievaluasi
![Gaduh Soal SNBP, Gubernur Jawa Barat Terpilih Enggan Hanya Salahkan Kepala Sekolah, Pejabat Bakal Dievaluasi](https://radarciamis.disway.id/upload/d28cebbb118695a0e4391f2c1f8b73f0.jpeg)
Gubernur Jawa Barat terpilih Dedi Mulyadi akan evaluasi kepala sekolah dan pejabat yang berwenang mengelola sekolah menengah.-tangkapan layar IG dedimulyadi71-
BANDUNG, RADARCIAMIS.COM - Permalasahan siswa eligible di Jawa Barat yang terancam gagal mendaftar Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2025 mendapat perhatian dari Gubernur Jawa Barat terpilih Dedi Mulyadi.
Dedi Mulyadi langsung terjual ke sekolah di Jawa Barat yang didemo oleh siswa-siswinya pada masa pendaftaran SNBP 2025.
Terdapat dua sekolah yang dikunjungi mantan Bupati Purwakarta tersebut yakni SMAN 7 Cirebon dan SMAN 4 Karawang.
Berdasarkan temuan di sekolah, Dedi Mulyadi mengatakan pengolahan data siswa yang akan mendaftar SNBP 2025 dilakukan oleh tenaga honorer.
BACA JUGA:Pendaftar SNBP dan SNBT Harus Tahu! Ini Jadwal Seleksi KIP Kuliah 2025
Karena itu, dia merasa heran mengapa pengelolaan data siswa tidak dilakukan oleh tenaga administrasi.
Selain itu, Dedi mempertanyakan peran pegawai ASN dan wali kelas di sekolah pada pengolahan data siswa-siswi yang akan mendaftar SNBP 2025.
Namun, dia enggan menyalahkan guru dan kepala sekolah atas permasalahan yang menimpa siswa-siswi calon pendaftar SNBP 2025.
Dedi menyampaikan permalasahan bisa terjadi karena tidak ada pendampingan dari UPTD dan UPT.
Seharusnya, kata dia, UPTD dan UPT melakukan pendampingan pada setiap problem yang dihadapi sekolah.
''UPTD-nya kemana, UPT-nya kemana yang bertugas melakukan evaluasi pendampingan ke setiap sekolah pada setiap problem yang dihadapi,'' kata Dedi di akun Instagram pribadinya, Sabtu 8 Februari 2025.
Dedi Mulyadi berjanji setelah dilantik menjadi Gubernur Jawa Barat periode 2025-2030 dirinya akan melakukan evaluasi terhadap pejabat yang berwenang pada pengelolaan sekolah menengah.
''Saya akan evaluasi seluruh pejabat yang bertanggung jawa melakukan pengelolaan sekolah menengah sehingga kasus ini terjadi,'' tegasnya.
Sumber: