Netizen Kesulitan Akses Informasi APBD, Gubernur Jawa Barat Terpilih Tekankan Transparasi Keuangan Publik

Gubernur Jawa Barat terpilih Dedi Mulyadi membahas soal keterbukaan informasi keuangan publik bersama pejabat Pemprov Jabar.-tangkapan layar youtube kdm channel-
RADARCIAMIS.COM - Gubernur Jawa Barat terpilih Dedi Mulyadi menampung aspirasi netizen soal sulitnya mengakses informasi Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar).
Dalam sebuah pertemuan, Dedi Mulyadi mempertanyakan soal keterbukaan informasi publik ke pejabat Pemprov Jabar yang bertanggung jawab atas hal tersebut.
Dia mempertanyakan mengapa masyarakat kesulitan untuk mengakses keuangan publik Pemprov Jawa Barat.
''Nah, itu kelemahannya di mana,'' tanya Dedi Mulyadi dikutip Radarciamis.com dari akun Instagram resminya, Jumat 14 Februari 2025.
Salah satu pejabat Pemprov yang hadir pada pertemuan tersebut menyampaikan pihaknya akan menghadirkan pemerintahan yang transparan sesuai dengan visi keempat Gubernur Jawa Barat terpilih.
Dia memastikan pihaknya mengambil langkah yang strategis untuk memberi kemudahan bagi masyarakat yang ingin mengetahui informasi keuangan publik.
BACA JUGA:Hingga Kini Belum Diberikan, Juara Umum Porkot Banjar Tagih Hadiah Rp25 Juta
Selain itu, pihaknya akan menghadirkan sebuah portal yang tidak hanya mempermudah masyarakat tapi juga memberi kemudahan bagi birokrat.
Dia menyebut Pemprov Jabar telah memiliki portal keterbukaan informasi publik yakni jabarprov.go.id.
''Di Jawa Barat sudah ada channel link-nya Pak, yang pertama melalui portal jabarprov.go.id,'' kata pejabat tersebut.
Lebih lanjut, dia menjelaskan masyarakat dapat mengetahui segala informasi termasuk keuangan melalui portal jabarprov.go.id.
Namun, pihaknya masih akan meningkatkan kemudahan dalam portal agar masyarakat mudah dalam mengaksesnya.
Soal kelemahan, menurutnya terletak pada user friendlyness (keramahan pengguna). Pihaknya mengakui dalam portal tersebut terdapat berbagai fitur yang tersedia.
BACA JUGA:Kota Banjar Terpilih pada Program 3 Juta Rumah, Pemkot Sudah Data 5 Ribu Rumah untuk di Verifikasi
Sumber: