Gubernur Jawa Barat Terpilih Apresiasi Keberanian Siswi SMA yang Bicara Soal Pungutan dan Pemotongan PIP
Gubernur Jawa Barat terpilih Dedi Mulyadi berbincang dengan siswi SMA yang berani menceritakan dugaan pungutan dari siswa dan pemotongan PIP di sekolah.-tangkapan layar youtube kdm channel-
SUBANG, RADARCIAMIS.COM - Diberitakan sebelumnya, dua siswi SMAN 7 Cirebon mengadu ke Gubernur Jawa Barat terpilih Dedi Mulyadi soal dugaan pungutan dan pemotongan dana Program Indonesia Pintar (PIP) di sekolahnya.
Kepada Dedi Mulyadi, kedua siswi itu menceritakan bahwa di sekolahnya masih ada pungutan dari siswa berupa uang bangunan, SPP hingga sumbangan masjid.
Selain itu, mereka menyampaikan siswa penerima PIP seharusnya mendapat bantuan Rp1,8 juta namun dipotong sebesar Rp250 ribu.
Keberaniannya dalam melaporkan dugaan pungutan dan pemotongan PIP mendapat apresiasi dari Dedi Mulyadi.
BACA JUGA: PSGC Ciamis Telan Kekalahan dari Persekabpas, Peluang Lolos ke Final Liga Nusantara Menipis
Setelah viral di media sosial dan media massa, dua siswi SMAN 7 Cirebon itu diundang Dedi Mulyadi ke kediamannya.
Dalam postingan terbaru Instagram Dedi Mulyadi, Senin 10 Februari 2025, dua siswi itu terlihat mengenakan seragam sekolah saat berbincang dengan Dedi Mulyadi.
''Hari ini saya bertemu anak-anak Indonesia anak-anak Jawa Barat yang punya daya kritis,'' kata Gubernur Jawa Barat terpilih dikutip Radarciamis.com.
Dedi Mulyadi mengatakan keberanian dan jiwa kritis yang dimiliki kedua siswi tersebut sangat dibutuhkan oleh bangsa dan negara.
Menurutnya, siswa tersebut berani mengutarakan pendapatnya secara objektif dan tidak memfitnah.
Seorang siswi yang berani berbicara soal pemotongan PIP itu bernama Hanifah Kaliyah Ariij. Dia merupakan seorang anak dari pensiunan ASN BKKBN.
Dedi sempat merasa heran mengapa Hanifah yang merupakan anak pensiunan ASN bisa mendapatkan PIP.
Sumber:
- Share:
