Kapolres Bogor Ceritakan Pengungkapan Kasus Narkoba Seberat 1 Ton ke Gubernur Jawa Barat Terpilih
![Kapolres Bogor Ceritakan Pengungkapan Kasus Narkoba Seberat 1 Ton ke Gubernur Jawa Barat Terpilih](https://radarciamis.disway.id/upload/be5603b81ea6fd045e05cf11e6d4a18c.jpeg)
Gubernur Jawa Barat terpilih Dedi Mulyadi berbincang dengan Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro di Mako Polres Bogor, Sabtu 8 Februari 2025.-tangkapan layar youtube kdm channel-
BOGOR, RADARCIAMIS.COM - Gubernur Jawa Barat terpilih Dedi Mulyadi melakukan kunjungan ke Mako Polres Bogor pada Sabtu 8 Februari 2025.
Pada momen itu, Dedi Mulyadi berdiskusi dengan Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro untuk membahas berbagai permasalahan yang terjadi di Kabupaten Bogor.
Dedi Mulyadi memberikan apresiasi kepada Polres Bogor yang telah berhasil mengungkap kasus narkoba seberat 1 ton.
''Ketemu dengan Kapolres Bogor nih, sudah bikin sesuatu yang menyelamatkan keselamatan dan harapan warga bangsa yaitu diungkapnya kasus penangkapan narkoba,'' ujar Dedi dikutip dari Instagram resminya, Minggu 9 Februrari 2025.
Lebih lanjut, Dedi Mulyadi meminta Kapolres Bogor untuk menceritakan awal mula narkoba 1 ton itu terungkap oleh pihak kepolisian.
''Gimana ceritanya itu 1 ton Pak? 1 ton tuh gabah lho Pak, ini narkoba 1 ton,'' tanya Gubernur Jawa Barat terpilih.
BACA JUGA:Ciptakan Rasa Nyaman di Pangandaran, Petugas Gabungan Gelar Razia di Tempat Hiburan
AKBP Rio Wahyu Anggoro menjelaskan bahwa 1 ton narkoba yang berhasil diungkap pihaknya adalah jenis tembakau sintetis.
Mendengar hal itu, Dedi Mulyadi kembali bertanya apakah narkoba jenis tembakau sintetis lebih berbahaya dibandingkan dengan ganja.
AKBP Rio Wahyu Anggoro memebenarkan bahwa tembakau sintetis lebih berbahaya dibandingkan dengan ganja yang ditanam.
Hal itu, kata dia, dalam narkoba itu terdapat campuran kimia berbahaya.
Kemudian, Rio mengungkapkan harga tembakau sintetis lebih murah dibandingkan dengan jenis narkoba lainnya.
''Harga per gram Pak Gub, itu harganya Rp350 ribu per gram,'' jelas Rio.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, pihaknya mengungkap bahwa tembakau yang diolah berasal dari Banjarnegara.
Sumber: