Gubernur Jawa Barat Terpilih Temukan Modus Pemotongan PIP di SMAN 7 Cirebon, Total Mencapai Rp100 Juta
![Gubernur Jawa Barat Terpilih Temukan Modus Pemotongan PIP di SMAN 7 Cirebon, Total Mencapai Rp100 Juta](https://radarciamis.disway.id/upload/9e1d061290f43972f919ed8eed7f438a.jpeg)
Gubernur Jawa Barat terpilih Dedi Mulyadi saat meminta klarifikasi dari pihak SMAN 7 Cirebon soal pungutan dari siswa dan pemotongan PIP.-tangkapan layar youtube kdm channel-
Mendengar hal itu, mantan Bupati Purwakarta tersebut merasa heran PIN yang seharusnya menjadi rahasia diketahui oleh orang lain.
''Kan setiap PIN itu tidak boleh diketahui oleh orang lain,'' ucap Dedi.
Gubernur Jawa Barat terpilih cecar pihak sekolah soal pemotongan PIP
Merespons curhatan dari dua siswi yang mendapat potongan PIP, Dedi Mulyadi langsung meminta klarifikasi dari pihak SMAN 7 Cirebon.
Dedi mempertanyakan mengapa pencairan PIP dilakukan oleh pihak sekolah. Ditambah, buku tabungan hingga kartu ATM-nya diambil oleh sekolah.
''Katanya yang mencairkannya sekolah, bukunya sama kartunya diambil sama pihak sekolah, diambil Rp250 ribu untuk partai, gimana sih,'' tanya Dedi.
Pihak sekolah SMAN 7 Cirebon yang diwakili Taufik menjelaskan bahwa PIP itu berasal dari tawaran partai.
BACA JUGA:Gubernur Jawa Barat Terpilih Tak Ingin Melihat Guru Sibuk Bikin Laporan: Tugas Guru Mengajar
Pihaknya mendapat tawaran untuk menjadi penerima PIP. Mendapat tawaran dari partai, dia mendiskusikan terlebih dahulu dengan kepala sekolah.
Pada awalnya, kata dia, kepala sekolah sempat menolak karena hal itu berkaitan dengan pantai.
''Pas ngobrol ke bapak awalnya bapak tidak mau, nah udah jangan Pak Taufik (katanya). Ya sudah saya enggak. Akhirnya datang lagi (menawarkan ke sekolah), sekolah lain juga mau gitu. Ya sudah, saya ngobrol lagi dengan bapak kepala sekolah,'' jelasnya.
Taufik menjelaskan bahwa apabila PIP tidak dicairkan maka akan hangus dan dana akan dikembalikan ke negara.
''Pengalaman dulu ketika ada PIP, kemudian tidak dicairkan mungkin kadaluarsa, otomatis kesempatan untuk mendapatkan tahun berikutnya kan tidak bisa,'' tambahnya.
Berdasarkan hal itu, dia kembali mendiskusikan soal PIP yang berasal dari tawaran partai tersebut. Pada akhirnya, tawaran itu diambil namun dengan syarat ada pemotongan.
''Nah jadi pemotongan itu bukan dari sekolah, bukan, sehingga dipotong Rp200 ribu,'' ujarnya.
Merespons hal itu, Dedi bertanya mengenai pemotongan dana PIP itu diserahkan ke pihak mana.
Sumber: