Terkait kelanjutan program, tambah dia, itu menjadi kewenangan pihak lain. Dia berharap ke depan, pengelolaan program serupa bisa ditingkatkan agar kejadian seperti ini tak terulang.
Dadan juga mengimbau agar masyarakat tidak tergesa-gesa menyimpulkan penyebab kejadian sebelum hasil penyelidikan selesai.
Dia menekankan pentingnya verifikasi menyeluruh karena para korban berasal dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari TK hingga SMP.
”Kami harus pastikan semuanya melalui pemeriksaan menyeluruh. Tidak bisa serta-merta menyalahkan satu faktor,” tandas mantan Kepala Dinas Lingkungan Hidup ini.
BACA JUGA: Aplikasi Penghasil Saldo DANA Tercepat 2025, Dapatkan Bonus Rp150 Ribu Saat Harga BBM Turun
Peristiwa ini menjadi perhatian serius dari masyarakat dan pemerintah daerah, khususnya terkait aspek keamanan dan kebersihan makanan yang disediakan dalam program sekolah. Hasil investigasi yang komprehensif diharapkan bisa memberikan kejelasan dalam waktu dekat.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya, dr Heru Suharto menjelaskan ada 27 pelajar yang dirawat di puskesmas dan sembilan di antaranya masih menjalani perawatan hingga Jumat pagi.
Dia menambahkan bahwa tim surveilans telah diterjunkan untuk menelusuri lokasi kejadian serta mengambil sampel makanan dari program MBG guna dilakukan pemeriksaan laboratorium.
”Pengiriman sampel sudah dimulai hari ini dan kami berharap hasilnya segera keluar,” ujarnya.