Mantan Pemain Timnas Ramaikan Persaingan Liga 4: Ini Daftar Klub dan Pelatihnya

RADARCIAMIS.COM – Sejumlah mantan pemain Timnas Indonesia turut meramaikan persaingan di Babak 64 Besar Liga 4 Indonesia musim 2024-2025.

Mereka memilih kembali ke dunia sepak bola nasional level bawah bukan sebagai pemain melainkan menjadi pelatih.

Salah satunya adalah Ahmad Bustomi, eks gelandang Timnas Garuda yang dikenal dengan umpan presisi dan kemampuannya mengatur tempo permainan.

Kini ia dipercaya menahkodai Persema Malang. Bustomi sebelumnya turut berkontribusi membawa Indonesia menjadi finalis Piala AFF 2010 bersama Firman Utina.

BACA JUGA: Burual! Link Klaim Dana Kaget 23 April 2025 Edisi Malam Dapatkan Saldo DANA Gratis Langsung Cair

Di sisi lain, Arif Suyono kini menjadi pelatih Persikoba Kota Batu. Mantan winger cepat ini pernah tampil membela Indonesia di Piala Asia 2007 dan Piala AFF 2008.

Gaya bermainnya yang agresif dan penuh determinasi menjadi ciri khasnya saat masih aktif sebagai pemain.

Nama lain yang juga mencuri perhatian adalah Oktovianus Maniani yang kini melatih Persimer Merauke.

Dikenal karena kecepatan dan semangat juangnya, Okto menjadi sorotan saat Piala AFF 2010 kala masih berusia muda. Harapannya, semangat tersebut dapat diwariskan kepada para pemain asuhannya.

BACA JUGA: Kapan Koin RVM Naik? Berikut Prediksi Koin RVM dan Strategi Trading untuk Pemula

Kemudian, ada pula Ambrizal, mantan bek tangguh Timnas yang kini memimpin Pekanbaru FC. Meski tak terlalu sering tampil di turnamen besar, kiprahnya di Piala Merdeka dan SEA Games cukup dikenal karena kedisiplinannya dalam bertahan.

Satu lagi sosok ikonik adalah Eduard Ivakdalam, legenda asal Papua yang kini membesut Manokwari United FC.

Mantan gelandang serang Timnas yang aktif pada 1996 hingga 2004 ini terkenal akan teknik tinggi serta visi bermainnya yang tajam. Keberadaannya menjadi inspirasi bagi banyak pemain muda, khususnya di Papua.

Liga 4 musim ini akan diikuti oleh 64 tim dari berbagai daerah di Indonesia. Kehadiran para mantan pemain tim nasional sebagai pelatih diyakini tidak hanya meningkatkan kualitas kompetisi, tetapi juga memperkuat pembinaan talenta lokal di level akar rumput.

Sumber: