Penurunan TVL mencerminkan bahwa investor mulai menarik likuiditas mereka dari ekosistem Ethereum, yang dapat memperburuk tekanan jual di pasar.
Penurunan aktivitas transaksi juga berdampak pada biaya transaksi rata-rata Ethereum yang turun di bawah $1 untuk pertama kalinya sejak Juli 2020.
Meskipun biaya transaksi yang lebih rendah dapat mendorong adopsi, namun kondisi ini juga menunjukkan lemahnya permintaan terhadap jaringan Ethereum.
Selain itu, mekanisme burn ETH yang diperkenalkan melalui EIP-1559 tampaknya tidak cukup untuk menyeimbangkan peningkatan pasokan akibat ekspansi solusi layer-2.
Jika pasokan ETH terus meningkat tanpa adanya permintaan yang sebanding, harga Ethereum bisa mengalami tekanan lebih lanjut.
Outflow Besar dari ETF Ethereum
Dalam periode 19 Februari hingga 4 Maret 2025, ETF Ethereum mengalami outflow bersih sebesar $336 juta.
BACA JUGA:Pencurian Kambing dan Sepeda Motor Terjadi di Kota Banjar, Tinggalkan Jejak Dekat Sungai Citanduy
Ini mencerminkan berkurangnya minat investor institusional terhadap ETH, yang bisa menjadi sinyal negatif bagi pergerakan harga ke depan.
Selain itu, spekulasi mengenai potensi persetujuan ETF untuk Solana (SOL) di AS turut memberikan tekanan pada Ethereum.
Saat ini, hanya Bitcoin dan Ethereum yang memiliki status ETF, namun dominasi Ethereum dalam ETF tampaknya mulai tergerus oleh pesaingnya.
Ethereum juga menghadapi ketidakpastian dari sisi regulasi.
Pada 7 Maret, Gedung Putih akan mengadakan pertemuan dengan berbagai pemangku kepentingan kripto untuk membahas kebijakan aset digital strategis di bawah pemerintahan Donald Trump.
Laporan menyebutkan bahwa Bitcoin mungkin akan diberikan status khusus, sementara peluang Ethereum untuk mendapatkan pengakuan serupa masih dipertanyakan.
Jika regulasi yang dihasilkan tidak berpihak pada Ethereum, hal ini bisa semakin memperlambat pergerakan harga ETH untuk kembali bullish.
Ethereum menghadapi tantangan besar untuk kembali menguat di atas $2.200.
Melemahnya aktivitas onchain, penurunan TVL, peningkatan pasokan ETH, serta spekulasi terkait regulasi dan ETF menjadi faktor utama yang menghambat pertumbuhan harga ETH.