Jadwal Libur Sekolah di Bulan Ramadhan 1446 H Berdasarkan Surat Edaran dari Mendikdasmen, Menag dan Mendagri

Jadwal Libur Sekolah di Bulan Ramadhan 1446 H Berdasarkan Surat Edaran dari Mendikdasmen, Menag dan Mendagri

Ilustrasi Jadwal Libur Sekolah di Bulan Ramadhan 1446 H / 2025 M.-pixabay-

JAKARTA, RADARCIAMIS.COM - Kegiatan pembelajaran siswa-siswi di bulan Ramadhan 1446 H / 2025 M diatur dalam surat edaran bersama dari Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Menteri Agama (Menag), dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri).

Surat edaran tiga menteri tentang pembelajaran di bulan Ramadhan tahun 1446 H tertanggal 20 Januari 2025 ditujukan kepada seluruh kepala daerah, kepala dinas pendidikan, dan kepala kantor kementerian agama yang ada di tingkat provinsi dan kabupaten/kota.

Berdasarkan surat edaran bersama itu, siswa-siswi tetap melaksanakan aktivitas pembelajaran di bulan suci Ramadhan.

Jelang memasuki awal Ramadhan tepatnya tanggal 27 dan 28 Februari 2025, siswa-siswi akan melaksanakan pembelajaran dari rumah.

BACA JUGA:Berpotensi Jadi Starter pada Laga Persib Lawan Arema FC, Gervane Kastaneer Mengaku Lebih Siap

Aktivitas belajar mandiri dari rumah tersebut berlanjut mulai 3 hingga 5 Maret 2025.

Sementara itu, tanggal 1 dan 2 Maret menjadi libur bersama karena akan menjadi awal bulan puasa 1446 H.

Muhammadiyah menetapkan awal puasa jatuh pada tanggal 1 Maret 2025. Kemudian, jika dilihat dari kalender yang dirilis Ditjen Bimas Islam, awal puasa juga jatuh pada tanggal 1 Maret 2025.

Setelah seminggu menjalani aktivitas belajar dari rumah, siswa-siswi akan mulai belajar kembali di sekolah/madrasah pada 6 hingga 25 Maret 2025.

Jadi, selama periode tanggal tersebut aktivitas pembelajaran akan dilakukan di sekolah/madrasah.

Selama menjalani pembelajaran di bulan Ramadhan, siswa-siswi dianjurkan untuk menghiasi bulan suci tersebut dengan aktivitas bermanfaat.

BACA JUGA:Persib dan Dewa United Kecam Tindakan Rasis Oknum Suporter kepada Alta Ballah

Pemerintah menganjurkan siswa-siswi untuk mengisi waktu dengan tadarus Al-Qur'an, mengikuti pesantren kilat ataupun kajian keislaman.

Sedangkan, bagi siswa-siswi yang beragama selain Islam dianjurkan untuk mengikuti kegiatan bimbingan rohani atau keagamaan sesuai dengan kepercayaan masing-masing.

Sumber: