BPBD Ciamis Ingatkan Warga Waspada, 106 Desa Masuk Rawan Banjir Selama Cuaca Ekstrem

BPBD Ciamis Ingatkan Warga Waspada, 106 Desa Masuk Rawan Banjir Selama Cuaca Ekstrem

BPBD Kabupaten Ciamis melakukan asesmen bencana banjir di Kecamatan Pamarican, Jumat 18 April 2025.-Radartasik.id-

RADARCIAMIS.COM – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ciamis mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi banjir selama periode cuaca ekstrem.

Peringatan ini dikeluarkan setelah BPBD menemukan bahwa terdapat 106 desa di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, masuk dalam kategori wilayah rawan banjir.

Kepala Pelaksana BPBD Ciamis Ani Supiani mengaku telah memetakan daerah-daerah yang berisiko tinggi terhadap banjir dan mengidentifikasi desa-desa yang rentan, terutama ketika hujan deras berlangsung dalam durasi yang cukup panjang.

Salah satu kejadian banjir terbaru terjadi di Dusun Sambungjaya Desa Sukahurip Kecamatan Pamarican pada Jumat 18 April 2025 sekitar pukul 16.30 WIB. 

BACA JUGA: Panduan Lengkap Cara Mengembalikan Saldo DANA yang Hilang dan Tips Keamanan Akun

Banjir tersebut dipicu oleh jebolnya tanggul Sungai Cigintung yang menyebabkan air meluap hingga ke kawasan permukiman warga.

Dampak peristiwa ini mencakup terendamnya empat rumah dengan total 12 jiwa dari empat kepala keluarga yang terdampak langsung.

Selain itu, sekitar lima hektare lahan sawah ikut terendam dan 77 rumah lainnya sempat berada dalam ancaman.

Tak hanya itu, insiden serupa terjadi di Desa Kertahayu Kecamatan Pamarican. Luapan air Sungai Cintalahab pada malam hari mengakibatkan satu rumah terendam dan satu rumah lain berada dalam kondisi terancam, melibatkan dua kepala keluarga dengan total tujuh jiwa.

BACA JUGA: Maung Bandung Back To Back Juara? Ini Daftar Pemain yang Bakal Rasakan Juara di Persib untuk Pertama Kalinya

BPBD menyatakan sebagian besar kasus banjir di Ciamis disebabkan pendangkalan sungai dan saluran air.

Kondisi ini dinilai memperparah risiko banjir saat hujan turun karena daya tampung air menjadi sangat terbatas.

Di Desa Sukahurip, misalnya, hasil asesmen BPBD menunjukkan adanya pendangkalan saluran air yang menyebabkan air meluap ke permukiman warga.

Karena itulah, BPBD menekankan perlunya pengerukan sungai dan selokan sebagai langkah mitigasi jangka pendek.

Sumber: