Tragedi ini juga menjadi pengingat pentingnya pengawasan dan kewaspadaan terhadap anak-anak yang bermain di area berisiko tinggi seperti saluran irigasi dekat pintu air.
Kejadian ini tidak hanya menggugah kepedulian masyarakat tetapi juga mendorong pemerintah setempat untuk meningkatkan pengamanan di lokasi-lokasi berpotensi bahaya.
Tim SAR Gabungan mengevakuasi jenazah pelajar SD yang hanyut di saluran irigasi ke Sungai Citanduy Kota Tasikmalaya, Senin 4 November 2024.-Foto: Radartasik.com-
Pencarian yang penuh perjuangan ini menggarisbawahi dedikasi dan komitmen tim SAR dalam menjalankan tugas mereka di tengah berbagai tantangan.
BACA JUGA: Kata Pengamat, Shin Tae-yong Sudah Punya Taktik Jitu Hadapi Jepang dan Arab Saudi
Koordinator Pos SAR Basarnas Tasikmalaya Bagus Prayogo menutup dengan ungkapan terima kasih atas kerja sama semua pihak dan dukungan masyarakat setempat.
Sebelumnya diberitakan, tiga siswa SD hanyut di saluran irigasi di Kampung Batu Bangkong Kelurahan Sirnagalih Kecamatan Indihiang Kota Tasikmalaya.
Insiden nahas tersebut terjadi saat mereka mengikuti mabit (malam bina iman dan takwa) pada Minggu 3 November 2024 pagi.
Dari tiga siswa yang hanyut, dua orang berhasil diselamatkan oleh guru pendamping. Sedangkan satu siswa terbawa arus ke luar pintu air.
Hingga sore anggota Polri, TNI, BPBD, Basarnas dan warga Kota Tasikmalaya langsung mencari siswa yang hanyut di Sungai Citanduy.
Upaya pencarian yang dilakukan tim gabungan fokus pada area sepanjang dua kilometer dari titik kejadian atau hingga wilayah Tonjong.
”Kami masih memfokuskan pencarian hingga wilayah Tonjong dengan jarak kurang lebih sekitar dua kilometer,” kata Bagus Prayogo, Minggu sore.