RADARCIAMIS.COM – Kementerian Agama memberikan gambaran mengenai materi yang akan diujikan dalam Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri alias UM-PTKIN 2025. Informasi ini diharapkan membantu calon mahasiswa dalam mempersiapkan diri lebih matang.
Materi pertama yang akan diujikan adalah penalaran akademik yang bertujuan menilai potensi intelektual peserta terutama dalam kaitannya dengan keberhasilan studi di jenjang sarjana.
Tes ini terbagi menjadi beberapa bagian:
1. Penalaran verbal yang menguji kemampuan memahami bahasa secara tertulis dan kecakapan berbahasa yang sesuai dengan kaidah tata bahasa, baik pada tingkat kata, kalimat hingga paragraf.
BACA JUGA: Edisi Sore, Saldo DANA Kaget GRATIS Hanya Klik Link Dana Kaget 22 April 2025 Terbaru
BACA JUGA: 7 Game Penghasil Saldo DANA Gratis Tercepat 2025, Langsung Cair ke e-Wallet Kalian
2. Penalaran gambar yang mengasah daya visualisasi dan kemampuan memahami simbol atau objek secara abstrak. Bagian ini dinilai efektif dalam menggali aspek kreativitas calon mahasiswa.
3. Penalaran kuantitatif yang menuntut peserta untuk berpikir logis dan sistematis dalam menggunakan angka, simbol numerik dan konsep hitungan dalam menyelesaikan masalah.
Khusus pada bagian verbal, konteks soal biasanya berkaitan dengan tema-tema kehidupan sehari-hari seperti isu kebangsaan, keislaman, sains dan teknologi, pendidikan, kesehatan, ekonomi, seni budaya, hingga olahraga. Sementara pada bagian gambar, konteksnya lebih bersifat umum.
Materi kedua adalah penalaran matematika. Tes ini dirancang untuk mengukur sejauh mana peserta mampu menggunakan nalar mereka dalam menyelesaikan persoalan kontekstual dengan menerapkan konsep matematika dasar seperti prosedur, fakta dan representasi visual (misalnya grafik, tabel, atau bagan). Kemampuan ini penting sebagai bekal menghadapi tantangan hidup di era modern.
BACA JUGA: Sudah Resmi Dibuka Pendaftaran UM-PTKIN 2025 Mulai Hari Ini, Berikut Jadwal Lengkapnya
Selanjutnya, peserta juga akan menghadapi ujian literasi membaca yang mencakup pemahaman dan penilaian terhadap berbagai jenis teks dalam Bahasa Indonesia dan Inggris pada konteks sosio-humaniora maupun sains.
Selain itu, terdapat teks dalam Bahasa Arab yang digunakan untuk mengukur kemampuan dalam memahami, mengevaluasi dan menerapkan informasi secara moderat dan berwawasan global.
Terakhir, terdapat ujian literasi ajaran Islam. Materi ini mencakup pemahaman terhadap Al-Qur’an, Hadis, Fikih dan Sejarah Kebudayaan Islam.