Namun, CEO Douro Labs, Mike Cahill, menilai bahwa kebijakan ini tidak akan berdampak besar terhadap harga Bitcoin.
"Investor masih harus menyeimbangkan optimisme terhadap kebijakan ramah kripto dengan ketakutan akan potensi resesi global pada 2025," kata Cahill.
Ia juga menyoroti bahwa korelasi 30 hari antara Bitcoin dan S&P 500 sering kali melebihi 70%.
Ini berarti pergerakan harga Bitcoin sangat terikat dengan pasar saham, sehingga kebijakan seperti Cadangan Strategis Bitcoin tidak cukup untuk mendorong rally besar.
Apalagi, cadangan tersebut akan didanai dari Bitcoin hasil sitaan, bukan dari pembelian baru, yang berarti tidak ada tekanan beli langsung di pasar.
Altcoin Ikut Terpuruk
Sejalan dengan tekanan pada Bitcoin, altcoin utama juga mengalami koreksi cukup tajam.
Ethereum (ETH), XRP, dan Cardano (ADA) masing-masing turun 3%, 7%, dan 9% dalam 24 jam terakhir.
BACA JUGA:Harga KRD ke IDR Hari Ini Melejit 83%! Apakah Ini Waktu yang Tepat untuk Investasi?
Pernyataan terbaru dari David Sacks, AI dan Crypto Czar, semakin memanaskan perdebatan.
Ia mengungkapkan bahwa Trump kemungkinan akan memasukkan XRP, Solana (SOL), dan Cardano (ADA) ke dalam Cadangan Strategis Kripto karena mereka masuk dalam lima besar aset kripto berdasarkan kapitalisasi pasar.
Namun, pernyataan ini mendapat banyak bantahan dari komunitas kripto.
Mereka menyoroti bahwa Ethereum dan Binance Coin (BNB) memiliki kapitalisasi pasar lebih besar dibandingkan SOL dan ADA, sehingga seharusnya mereka lebih layak dimasukkan ke dalam cadangan.