Waspada, Informasi Hoaks Pemberangkatan Haji Gratis Mengatasnamakan Kemenag

Selasa 28-01-2025,20:22 WIB
Reporter : Suryadi
Editor : Ruslan

JAKARTA, RADARCIAMIS.COM - Kementerian Agama (Kemenag) menghimbau kepada masyarakat untuk mewaspadai informasi hoaks pemberangkatan haji gratis yang mengatasnamakan Kemenag.

Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag melalui Instagram resminya @informasihaji menyampaikan Kemenag tidak pernah membuka pendaftaran haji gratis dengan persyaratan apapun.

Tanggapan yang disampaikan Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag ini untuk membantah informasi hoaks yang beredar di media sosial.

Mengutip akun Instagram @informasihaji, di media sosial beredar flayer bertuliskan pendaftaran haji gratis khusus 100 orang yang beruntung untuk tahun keberangkatan 2025.

BACA JUGA:Jelang Pendaftaran SNBP 2025 Dibuka, Ini Daftar 10 Program Studi Unpad yang Jadi Favorit pada SNBP 2024

Dalam flayer tersebut, pendaftaran haji gratis keberangkatan 2025 itu biayanya ditanggung oleh pemerintah.

Selain itu, konten bohong tersebut mencatut foto dan nama Menteri Agama Nasaruddin Umar.

Berkaitan dengan hal tersebut, Kemenag meminta kepada masyarakat untuk berhati-hati dengan informasi yang beredar di media sosial.

"Kemenag RI tidak pernah membuka pendaftaran haji gratis dengan persyaratan tertentu. Jika ada pihak yang mengatasnamakan Kemenag RI untuk percepatan keberangkatan haji gratis harap berhati-hati," bunyi keterangan di postingan terbaru @informasihaji, Senin 27 Januari 2025.

BACA JUGA:Perkenalkan Jersey Baru Timnas Indonesia ke Patrick Kluivert, Erick Thohir Bicarakan Harapan Baru

Maraknya informasi hoaks di media sosial menjadi perhatian Kemenag. Masyarakat diminta untuk melakukan update informasi dari sumber terpercaya.

Berkaitan dengan hal tersebut, masyarakat diminta untuk update informasi melalui media sosial resmi dari Kemenag.

"Selalu update informasi melalui channel media resmi Kemenag RI dan Informasi Haji,"  tambah keterangannya.

Jadi kesimpulannya, pendaftaran haji gratis khusus 100 orang yang beredar di media sosial tersebut merupakan informasi bohong atau hoaks.

Untuk memutus penyebaran informasi, masyarakat disarankan untuk melakukan verifikasi informasi terlebih dahulu melalui sumber terpercaya.

Kategori :